pulau dewata bali |
Pada hari Kamis, 13 Oktober gempa yang cukup besar mengguncang pulau dewata Bali, gempa yang terjadi di tengah hari tersebut menyebabkan masyarakat Bali panik dan berhamburan keluar rumah dan gedung. Bahkan beberapa pasien dirumah sakit Sanglah ikut di evakuasi. Menurut data BMKG gempa yang mengguncang Bali pada hari tersebut berkekuatan 6,8 skala Richter dengan intensitas 4 MMI dengan pusat gempa di 143 kilometer barat daya Nusa Dua pada kedalaman 10 km.
Walaupun gempa cukup besar tetapi syukurnya tidak ada korban jiwa, hanya ada puluhan korban luka yang mendapat perawatan di Rumah Sakit Sanglah. Ternyata gempa sudah terjadi berkali-kali di Pulau Dewata, dan beberapa diantaranya mempunyai skala cukup besar dan bahkan pernah terjadi Tsunami di Bali.
Dari catatan sejarah, Bali pernah diguncang sedikitnya 8 kali gempa besar. Berdasarkan data USGS, setidaknya ada 8 gempa besar yang pernah terjadi di Bali. Salah satu gempa paling tua yang tercatat terjadi pada 22 November 1815 dan 21 Januari 1917 dengan kekuatannya mencapai 7 SR. Gempa lain terjadi pada 14 Juli 1976, 26 Januari 1977, 21 Mei 1979, 20 Oktober 1979 dan 17 Desember 1979. Magnitude gempa tersebut bervariasi, mulai dari 5 SR sampai 6,6 SR. Gempa pada 17 Desember 1979 di Karangasem menyebabkan 400 orang luka. Adapun gempa pada 29 Maret 1862 di Buleleng mencapai intensitas 7 MMI.
Data NOAA mengungkap bahwa ada beberapa gempa Bali yang mengakibatkan tsunami. Gempa 22 November 1815 mengakibatkan tsunami dan menewaskan 1.200 orang. Gempa 13 Mei 1857 juga mengakibatkan gejolak ombak setinggi 3,4 meter dan gempa 20 Januari 1917 mengakibatkan tsunami setinggi 2 meter.
Adanya potensi gempa yang terjadi di Pulau Dewata tentunya harus diantisipasi oleh pemerintah karena Bali merupakan salah satu tujuan pariwisata utama di Indonesia, yang tentunya harus memberikan jaminan keamanan bagi para wisatawan yang sedang berada di Bali
(kompas.com)
No comments:
Post a Comment